Make A Wish, Then You’ll Get What You Thought!

Sebenernya pingin nulis dari semalem abis kelar nonton Tron di Lippo, tapi karena keasikan buffer Youtube jadi cuma bisa nulis judulnya doang, :D. Dan sekarang isinya…., tereng terengg…………..

Dari judul tulisan di atas (yang adalah ‘jangan buang sampah sembarangan'(waaadezigggggg…)) dapat ditebak isi postingan saya kali ini akan berkategori ‘bijak’. Wkkwkwkwkwk. Buatlah sebuah harapan, dan kau akan dapatkan apa yang kau pikirkan. Istilah-istilah yang terkait: mestakung, antusiasme, mind trick, the power of dream.

Sebelum hari dimana cerita ini terjadii, di kepalaku terngiang hal-hal ini: old friends, renang, Dwilogi Padang bulan, foto makan-makan di restoran (karena ngintip2 foto si dia), dan putu ayu.

Cerita dimulai waktu Pak Hadi, seorang kolega dari tempat kerja saya dulu (tuh saya kasih link, saya mah mantan karyawan telat(d)an) meminta tolong beresin kompi anaknya yang terkena virus. Ga tanggung-tanggung, virus New Heur Lvl. 9!!!. Virus yang sama yang telah -dengan sukses- mengakomodir hobi Nano -si dedengkot Nano/Computer/Corner– dalam hal instal ulang komputer, hehehehe :piss No.  Setelah beres tuh kompi, karena udah di kerjain dari kemarin, Pak Hadi yang mau mampir dulu ke tempat Wawan (yet another old friend in STi) ngajakin saya ikut mampir. Karena dah lama ga ketemu, langsung saya mengangguk tanda setuju. Berangkat!!!!!!!!

Seperti dikatakan sebelumnya oleh pak Hadi, di sana ada juga Sarji (posisinya sama kaya si Wawan) a.k.a mas Aji. Dan juga si Agus, yang sedang pergi ke kontrakan temen di Pondok Makmur, which is tempat saya ngontrak juga dulu. By hearing that Agus was here, I remember the time we swam together at PLP swimming pool Curug. A great memory. Yah, rencananya adalah: renang. Setelah menghabiskan semangkuk soto daging sambil nunggu si Agus yang lg OTW dari Pondok Makmur, kami -saya dan mas Aji- prepare nyiapin perlengkapan. Pas soto habis, si Agus nongol, kami -minus si Wawan yang mo pulang kampung- langsung berangkat ke TKP. :ngacirr..

Sebenarnya kolam renang ini adalah komplek dari Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia, yang juga satu komplek sama Bandar Udara Budiarto Curug. Institusi ini sudah berdiri hampir 10 tahun yang lalu. Mengakomodir mereka para calon Penerbang, Pemandu Lalu Lintas Udara, Ahli Teknik Pesawat Terbang dan Teknisi Penerbangan lainnya. Ni situs reminya…

Tiba di sini cuaca agak kurang bersahabat. Angin kencang, dingin. Tapi (sepertinya) masih asik buat renang. Singkat cerita kami sudah nyebur, setelah sebelumnya melakukan sedikit pemanasan. Dikarenakan lama ga nyebur, stamina saya terkuras sangat cepat. Macam orang naik gunung saja saya ni, :ngosngosan. Saya sendiri belajar renang secara otodidak. Dulu waktu kecil, bersama teman2 sd kami sering ‘adus kali. Hahahahahaha, namanya juga anak kampung, we’re si Bolang, bocah-bocah ilang… 😛

Karena warming up yang kurang, telapak kakiku tiba2 kram, untung  saya lagi  minggir di tepian. Kalo pas di tengah2 gimana tuh????

Kram kaki adalah nyeri akibat spasme -mengencangnya nadi koroner- otot di kaki yang timbul karena otot berkontraksi terlalu keras. Daerah yang paling sering kram adalah otot betis di bawah dan belakang lutut. Nyeri kram dapat berlangsung beberapa detik hingga menit dengan keparahan bervariasi.

Cuaca juga semakin tidak mendukung. Gerimis turun, ditambah dengan angin yang berembus cukup kencang, dingin yang sudah kami rasakan sebelumnya semakin menjadi. Menggigil. Sepertinya sesi renang kali ini harus diakhiri, kami sepakat. Dan ritual terakhir setiap habis renang di kolam ini: terjun dari lantai tertinggi. Talk less do more, saya langsung naik dan mengakhiri sesi ini dengan terjun sambil teriak, sensasinya hanya bisa dirasakan oleh mereka yang berani menantang dirinya sendiri, dan berhasil mengalakannya!!

Bersambung ke part 2, see u next post……….. 🙂

2 tanggapan untuk “Make A Wish, Then You’ll Get What You Thought!

Tinggalkan Balasan ke Make A Wish, Then You’ll Get What You Thought! (part II) « A History Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.